Memodelkan Urban Sprawl Menggunakan Data Jarak Jauh: Studi Kasus Kota Chennai, Tamilnadu
Chennai adalah ibu kota negara bagian Tamilnadu, India, dan pintu gerbang India selatan (Gambar 1). Lokasi geografis Chennai berkisar antara 13,04 N 80,17 E dengan ketinggian antara 6 m dan 60 m di atas permukaan laut rata-rata. Ini mencakup area sekitar 42.600 ha [16]. Ini adalah kota terbesarkeempat di India, dengan jumlah penduduk8.233.084 menurut sensus India 2011, yang meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. Chennai juga merupakan salah satu pusat bisnisutama India dengan ekspansi industri daninfrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya[38]. Dengan beberapa situs warisan duniaPendidikan, Ilmu Pengetahuan dan KebudayaanPBB (UNESCO), Chennai adalah salah satu pusatwisata utama. Pinggiran kota pinggiran kotamerupakan hotspot keanekaragaman hayati yang unik. Wilayah pesisir (pantai Marina) di Timurmewakili ekosistem bakau yang unik [39], sedangkan hutan lebat di Barat mewakili komposisilangka flora dan fauna tropis [40].
Kota Chennai adalah salah satu daerah perkotaandengan pertumbuhan tercepat di dunia selama tigadekade terakhir . Hal ini menghasilkan AS yang tidak terkendali dengan konsekuensi negatif terkaitpolusi udara, kelangkaan perumahan, kepadatanpenduduk, perambahan, permukiman kumuh, pembuangan limbah yang tidak diatur, meningkatnya kelangkaan air, dan polusi .
Gambar 1 . Wilayah penelitian meliputi kotaChennai dan penyangga sub-urban 10 km ..
Gambar 2. Diagram alir untuk pemrosesan gambar, klasifikasi dan penilaian akurasi.
Gambar 3. Metodologi yang diterapkan untukprediksi tingkat dan tingkat urban sprawl untuktahun 2027.
Luas dan Pola AS di Chennai antara 1991 dan2016
Peta LULC dari tiga periode yang berbedamenunjukkan bahwa wilayah studi telah mengalamipeta The LULC dari tiga periode yang berbedamenunjukkan bahwa wilayah studi telah mengalamiperubahan tutupan lahan yang luar biasa antaratahun 1991 dan 2016 (Gambar 4). Dari tahun 1991 hingga 2016, pertumbuhan perubahan tutupanlahan antara tahun 1991 dan 2016 (Gambar 4).Dari tahun 1991 hingga 2016 pertumbuhanperkotaan, yaitu, perkotaan, yaitu, bangunan yang dibangun, lebih dari tiga kali lipat, yaitupeningkatan sekitar 37.919,81 ha (Tabel 4). dibangun, area lebih dari tiga kali lipat, yaitu, peningkatan sekitar 37.919,81 ha (Tabel 4).
Gambar 4. Peta Landuse and landcover (LULC) untuk tahun 1991, 2003, dan 2016 di Chennai.
Gambar 5. Peta simulasi LULC untuk tahun 2027.C untuk tahun 2027.
Gambar 6. Urban sprawl, mis., Perubahan luasanperkotaan antara 1991-2027.
Kesimpulan
Perencanaan kota serta untuk mitigasi dampaklingkungan di Chennai. Untuk menyimpulkan, penelitian kami memberikan langkah-langkahkuantitatif untuk perencanaan kota dan otoritasmanajemen untuk mengurangi konsekuensi sosial-ekologis AS dan mencegah hilangnya layananekosistem perkotaan.
Referensi
1. Stow, D.A.; Hope, A.; McGuire, D.; Verbyla, D.; Gamon, J.; Huemmrich, F.; Houston, S.; Racine, C.; Sturm, M.; Tape, K.; et al. Remotesensing of vegetation and land-cover change in Arctic Tundra Ecosystems. Remote Sens. Environ. 2004, 89, 281–308. [CrossRef]
2. Lambin, E.F.; Turner, B.L.; Geist, H.J.; Agbola, S.B.; Angelsen, A.; Folke, C.; Bruce, J.W.; Coomes, O.T.; Dirzo, R.; George, P.S.; et al. The causes of land-use and land-cover change: Moving beyond the myths. Glob. Environ. Chang. 2001, 11, 261–269. [CrossRef]
3. Visalatchi, A.; Padmanaban, R. Land Use and Land Cover Mapping and Shore Line Changes Studies in Tuticorin Coastal Area Using Remote Sensing. Int. J. Remote Sens. 2012, 1, 1–12.
4. Monishiya, B.G.; Padmanaban, R. Mapping and change detection analysis of marine resources in Tuicorin and Vembar group of Islands using remote sensing. Int. J. Adv. For. Sci. Manag. 2012, 1, 1–16.
5. Squires, G.D. Urban Sprawl Causes, Consequences and Policy Responses; Corrier, K., Gorham, W., Hadley, J., Harrell, A.V., Reischauer, R.D., Rogers, J.R., Peterson, G.E., Nightingale, D.S., Eds.; The Urban Institute Press: Washington, DC, USA, 2002.
6. Cabral, P.; Feger, C.; Levrel, H.; Chambolle, M.; Basque, D. Assessing the impact of land-cover changes on ecosystem services: A first step toward integrative planning in Bordeaux, France. Ecosyst. Serv. 2016, 22, 318–327. [CrossRef]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar