Memahami pola spasial kejahatan perkotaan: perspektif negara berkembang
Karena peluang untuk kejahatan juga tidakterdistribusi secara merata di ruang angkasa.Sebagian besar penelitian sampai saat ini telahmengejar perspektif teoritis untuk membuatkonsep yang lebih baik dan memahami peristiwakejahatan bersama dengan penelitian empirisyang dilakukan untuk menguji validitas teori-teoritersebut.
Terdapat beberapa kasus kejahatan di kaduna – Nigeria dalam konteks negara berkembang. Situs penelitian ini, Kabupaten Badarawa-Malali, adalah sebuah distrik perkotaan di Kaduna, ibukota negara bagian Kaduna yang juga berfungsisebagai ibukota regional.
Gambar 1: Kaduna Metropolis
Penelitian ini menggunakan 3 metode
1. Latihan pemetaan - kerja lapangan dilakukanuntuk memetakan area studi menggunakan petakertas yang dihasilkan dari gambar satelitresolusi tinggi.
Gambar 2. Contoh sampel Peta
2. Inventarisasi Lingkungan Blok (BEI) (lihatPerkins et al., 1990) digunakan untukmemperoleh data tentang kondisi lingkunganbinaan.
Gambar 3. Formulir BEI
Gambar 4.
Gambar 4.
3. Survei rumah tangga dan viktimisasi kejahatandigunakan untuk memperoleh data tentanginsiden kejahatan dan sejumlah variabeldemografis lainnya. Semua kerja lapangandilakukan antara Maret dan Juni 2014.Wawancara kuesioner terstruktur dirancanguntuk mengumpulkan data tentang (a) insidenkejahatan, dan (b) variabel demografis. Setiapkuesioner memiliki URN properti responden yang sesuai dengan yang dihasilkan selama latihanpemetaan.Jumlah kuesioner yang di sebarkansebanyak 44 Lembar, dan hasil nya ada di bawah ini.
Analisis
tahap dalam membuat peta hotspot kejahatanmenggunakan ukuran sel-kotak 55m persegi.Sejumlah insiden yang dilaporkan dalam setiapsel-grid diambil untuk masing-masing dari enamjenis kejahatan dan peta hotspot diproduksi.Analisis visual dari peta-peta ini (lihat Gambardibawah ini ) menunjukkan bahwa, kejahatancenderung terkonsentrasi di sel-sel jaringantertentu tetapi tidak pada orang lain dan berbagaijenis kejahatan menunjukkan pola spasial yang berbeda.
Diskusi dan pekerjaan di masa depan
Mengetahui lokasi yang tepat dari tempatterjadinya kejahatan adalah titik awal untukmengidentifikasi hotspot. Studi ini tidak hanyamendapatkan lokasi insiden kejahatan; telahmenghasilkan database GIS yang menautkannyadengan atribut terkait dari tempat-tempattersebut. Prosesnya memakan waktu danmembutuhkan kombinasi pekerjaan lapanganyang luas, melibatkan beberapa enumerator terlatih, dan beberapa perhitungan SIG intensif.Volume data belum pernah terjadi sebelumnyadan akan menjadi dasar untuk apa yang kami harapkan akan menjadi studi kejahatanperkotaan yang paling terperinci di negaraberkembang. Dari sini kami akan mencaripenjelasan tentang hubungan tingkat mikroantara kejahatan perkotaan dan fitur lingkungansosial dan fisik dalam pengaturan khas negaraberkembang.
References
Arthur J A (1994). Criminology and crime justice research in Africa: problems and prospects.International Review of Modern Sociology, 24(1), 75 – 94.
Burgess E W and Bogue D J (1964). The delinquency research of Clifford R. Shaw and Henry D.
McKay and associates. In E W Burgess and D J Bogue (Eds.). Contributions to urban sociology.TheUniversity of Chicago Press, Chicago.
Chainey S P, Tompson L and Uhlig S (2008). The Utility of Hotspot Mapping for Predicting Spatial Patterns of Crime. Security Journal, 21(1-2), 4-28.
Igbinovia P E (1989). Criminology in Africa.International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology, 33(2), v-x.
Johnson, S D (2010). A brief history of the analysis of crime concentration. European Journal ofApplied Mathematics, 21(4-5), 349–370.
Max-Lock Consultancy Nigeria (2010). Kaduna Master Plan: Draft Final Report. Max-Lock Centre, University of Westminster.
Mushanga T (2004). Criminology in Africa. Fountain Publishers, Kampala.
Perkins D D, Florin P, Rich R C, Wandersman A, and Chavis D M (1990). Participation and the social and physical environment of residential blocks: Crime and community context. AmericanJournal of Community Psychology, 18(1), 83–115.
Sampson R J and Groves W B (1989). Community structure and crime: Testing social disorganization theory. American Journal of Sociology, 94 (4), 774-802.
Shaw C R and McKay H D (1969). Juvenile delinquency and urban areas, (Rev. Ed.). The University of Chicago Press, Chicago. (Original work published 1942).
Weisburd D, Bruinsman G J N and Bernasco W (2009). Units of Analysis in Geographic Criminology: Historical Development, Critical Issues, and Open Questions. D Weisburd, G J N Bruinsman and W Bernasco (Eds). Putting Crime in its Place. Springer Science.
Zorbaugh H W (1929). The gold coast and the slum: A sociological study of Chicago’s near north side. The University of Chicago Press, Chicago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar