Analisis
Urban Heat Island Di kota Bandung
Tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi
Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mempelajari penelitian sebelumnya agar
selanjutnya bisa dikembangkan dengan metode yang lainnya.
2. Pengumpulana
Data
Data yang digunakan pada penelitiam ini yaitu Citra
Satelit Landsat 5 tahun 1996 dan Citra Satelit Landsat 8 tahun 2018 serta Data
Batas Administrasi Kota Bandung.
3. Pra-Pengolahan
Pada tahap ini dilakukan koreksi radiometrik
menggunakan metode flash dan koreksi
geometrik menggunakan ICP pada citra satelit Landsat 8 dan GCP pada citra
satelit Landsat 5.
4. Reflektansi
Citra
Reflektansi Citra dilakukan untuk merubah nilai Digital Number (DN) menjadi nilai reflektansi.
5. SAVI
Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai indeks
vegetasi dengan menggunakan metode SAVI. Metode SAVI dihitung menggunakan
persamaan Sinaga [3].
6. Land Surface Temperature (LST)
Pada tahap ini dilakukan proses perhitungan
algoritma untuk menghasilkan nilai maksimum dan minimum dari suhu permukaan.
Algoritma yang digunakan yaitu mono
window [4].
7. Urban Heat Island (UHI)
Pada tahap ini dilakukan proses penyajian data yang dihasilkan dari
proses perhitungan Land Surface
Temperature.
8. Analisis
Analisis dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan pada
rumusan masalah.
Hasil dan
Analisis
Hasil
Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa suhu yang dominan
di Kota Bandung pada Bulan April Tahun 1996 yaitu kisaran suhu 16-20°C dengan
luas area 125,86 km². Suhu 23-26°C terdapat pada Kecamatan Cicendo yaitu pada
objek bandara udara, dengan total luas area keseluruhannya 0.21 km². Sedangkan
untuk suhu 20-23°C banyak terdapat pada pusat kota seperti pada Kecamatan
Lengkong, dengan total luas area keseluruhannya 40.57 km². Suhu 11-16°C banyak
Analisis
Fenomena UHI (Urban Heat Island)
Berdasarkan Hubungan Antara Kerapatan Vegetasi Dengan Suhu Permukaan 29
terdapat pada Kecamatan Ujung Berung dan
Mandalajati dengan total luas area keseluruhannya 1.92 km². Pada Bulan April
Tahun 1996 tidak terdapat suhu antara 26-30°C dan 30-37°C di Kota Bandung
berdasarkan pengamatan citra satelit Landsat 5.
Gambar 3 Hasil LST
citra satelit Landsat 8.
Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa suhu yang
dominan di Kota Bandung pada Bulan April Tahun 2018 yaitu kisaran suhu 26-30°C
dengan luas area 88,53 km² terdapat pada beberapa kecematan seperti Arcamanik
dan Rancasari. Suhu 30-37°C banyak terdapat pada pusat-pusat kota seperti pada
Kecamatan Lengkong, Regol dan Astanya Anyar, dengan total luas area
keseluruhannya 56.70 km². Sedangkan untuk suhu 23-26°C lebih banyak terdapat
pada bagian timur Kota Bandung, dengan total luas area keseluruhannya 21.23
km². Suhu 20-23°C banyak terdapat pada bagian pinggir Kota Bandung seperti pada
Kecematan Cibiru, dengan total luas area keseluruhannya 0.03 km². Suhu 11-16°C
dan 16-20°C tidak terdapat di Kota Bandung pada Bulan April Tahun 2018
berdasarkan pengamatan citra satelit Landsat 8.
Gambar 4 Hasil indeks vegetasi SAVI citra satelit Landsat 5.
Pada peta indeks vegetasi SAVI citra satelit
Landsat 5 dibagi menjadi 5 kelas vegetasi yaitu non vegetasi, sangat rendah,
rendah, sedang dan tinggi. Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa vegetasi rendah
paling banyak terdapat di Kota Bandung pada tahun 1996. Sedangkan di pusat kota
banyak terdapat vegetasi sangat rendah.
Analisis Fenomena UHI (Urban Heat Island) Berdasarkan Hubungan
Antara Kerapatan Vegetasi Dengan Suhu Permukaan 31
Gambar 5 Hasil indeks vegetasi SAVI citra satelit Landsat 8.
Pada peta indeks vegetasi SAVI citra satelit
Landsat 8 dibagi menjadi 5 kelas vegetasi yaitu non vegetasi, sangat rendah,
rendah, sedang dan tinggi. Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa vegetasi rendah
paling panyak terdapat di Kota Bandung pada tahun 2018. Sedangkan di pusat kota
paling banyak terdapat vegetasi sangat rendah.
Urban
Heat Island (UHI) merupakan kondisi dimana pusat
kota lebih panas dibandingkan dengan
daerah sekitar pedesaan. Pada tahun 1996 suhu maksimumnya di Kota Bandung yaitu
25.8°C dengan luas daerah 4.83 km² dengan persebaran titik-titik panas yang
merata. Pada tahun 2018 suhu maksimum Kota Bandung yaitu 36.1°C dengan luas
area 56.73 km². Daerah pusat kota seperti Kecamatan Lengkong pada Tahun 1996
memiliki suhu antara 20-23°C sedangkan pada Tahun 2018 memiliki suhu antara
30-37°C. Daerah pinggiran kota seperti Kecamata Ujungberung pada Tahun 1996
memiliki suhu antara 11-16°C dan 16-20°C sedangkan pada Tahun 2018 memiliki
suhu antara 23-26 ° dan 26-30°C. Dari dua peta LST pada gambar 4 dan gambar 5
tersebut terjadi perbedaan suhu yaitu pada Bulan April Tahun 1996 suhu
minimumnya 12.4°C, suhu maksimumnya 25.8°C dan suhu rata-ratanya yaitu 19.1°C.
Pada Bulan April tahun 2018 suhu minimumnya yaitu 19.2°C, suhu maksimumnya
36.1°C dan suhu rata-ratanya yaitu 28.7°C. Terjadi peningkatan suhu rata-rata
sebesar 9.6°C dalam rentang waktu 1996 sampai dengan 2018. Hal ini menunjukan
bahwa pada tahun 2018 Kota Bandung telah mengalami fenomena urban heat island (UHI).
Analisis
Korelasi Antara LST dengan SAVI
Setelah mendapatan hasil dari proses pengolahan LST
dan indeks vegetasi SAVI, selanjutnya dilihat korelasi antara LST dengan indeks
vegetasi SAVI dengan menggunakan software Microsoft
Excel.
Analisis Fenomena UHI (Urban Heat Island) Berdasarkan Hubungan
Antara Kerapatan Vegetasi Dengan Suhu Permukaan 33
Gambar 6 Korelasi
antara LST dengan SAVI Landsat 5.
Pada gambar 6 merupakan hasil korelasi antara LST
dengan indeks vegetasi SAVI pada citra satelit landsat 5. Pengaruh LST dengan
indeks vegetasi SAVI dapat diwakili dengan persamaan y = -10.906x + 31.33. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bawah
LST dengan indeks vegetasi SAVI berbanding terbalik.
Gambar 7 Korelasi
antara LST dengan SAVI Landsat 8.
Pada gambar 7 merupakan hasil korelasi antara LST
dengan indeks vegetasi SAVI pada citra satelit Landsat 8. Pengaruh LST dengan
indeks vegetasi SAVI dapat diwakili dengan persamaan y = -4.2396x + 30.58. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bawah
LST dengan indeks vegetasi SAVI berbanding terbalik.
Hasil dari korelasi regresi linear antra LST dengan
SAVI pada citra satelit Landsat 5 menghasilkan nilai koefisien determinan (R²)
sebesar = 0.5695 sedangkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar -0.75465. Pada
citra satelit Landsat 8 nilai koefisien determinan (R²) sebesar 0.3221
sedangkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar -0.56756 . Menurut Boediono dan
Koster, 2001, arti dari nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
1.
Bila 0,90 < r < 1,00 atau
-1,00 < r < -0,90, artinya hubungan yang sangat kuat.
2. Bila 0,70
< r < 0,90 atau -0,90 < r < -0,70, artinya hubungan yang kuat.
3. Bila 0,50
< r < 0,70 atau -0,50 < r < -0,70, artinya hubungan yang moderat.
4. Bila 0,30
< r < 0,50 atau -0,30 < r < -0,50, artinya hubungan yang lemah.
5.
Bila 0,0 < r < 0,30 atau
-0,30 < r < 0,0, artinya hubungan yang sangat lemah.
Analisis
Fenomena UHI (Urban Heat Island) Berdasarkan Hubungan Antara Kerapatan Vegetasi
Dengan Suhu Permukaan 35.
Hal ini menunjukan bahwa pada tahun 1996 hubungan
antara LST dengan indeks vegetasi yaitu kuat dengan nilai R=-0.75465. Pada
tahun 2018 hubungan antara LST dengan indeks vegetasi yaitu kuat dengan nilai
R= -0.56756. Nilai koefisien regresi dari kedua citra tersebut negatif atau
berbanding terbalik yang berarti semakin tinggi kerapatan vegetasi maka suhu
akan semakin rendah.
Validasi Data Suhu dari BMKG
Jika dibandingkan dengan data suhu yang didapatkan
dari BMKG pada Bulan April Tahun 1996 suhu minimumnya 18.2°C, suhu maksimumnya
29.6°C dan suhu rata-ratanya adalah 23.7°C. Pada Bulan April tahun 2018 suhu
minimumnya 22.4°C, suhu maksimumnya 30.4°C dan suhu rata-ratanya adalah 23.7°C.
Terjadi perbedaan 4-6°C antara suhu yang dihasilkan dari citra satelit Landsat
5 dan citra satelit Landsat 8 dikarenakan data suhu yang didapatkan dari BMKG
merupakan data suhu iklim sedangkan yang dihasilkan dari citra satelit Landsat
5 dan citra satelit Landsat 8 merupakan data suhu permukaan tanah.
Kesimpulan
Tahun 1996 suhu minimumnya 12.4°C dan suhu
maksimumnya 25.8°C sedangkan suhu rata-ratanya yaitu 19.1°C sedangkan pada
tahun 2018 suhu minimumnya yaitu 19.2°C dan suhu maksimumnya 36.1°C sedangkan
suhu rata-ratanya yaitu 28.7°C. terjadi peningkatan suhu rata-rata sebesar
9.6°C dalam rentang waktu 1996 sampai dengan 2018. Pada tahun 1996 suhu Kota
Bandung masih dominan suhu antara 16-20°C sedangkan pada tahun 2018 suhu Kota
Bandung antara 26-30°C berada ditengah-tengah perkotaan. Berdasarkan estimasi
LST dapat dilihat bahwa fenomena UHI sudah terjadi di wilayah Kota Bandung.
Korelasi antra indeks vegetasi SAVI dan LST berbanding terbalik yang artinya
semakin rapat vegetasi maka akan semakin rendah suhu permukaannya.
Daftar
Pustaka
-
Dinas
Pemakaman dan Pertamanan
(DISKAMTAM), RTH (Ruang
Terbuka Hijau) Kota Bandung, 2015, http://diskamtam.bandung.go.id/ruang-terbuka-hijau
-
Pikiran Rakyat, Penjelasan BMKG Soal Panas Terik di Bandung,
2017,
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/09/20/penjelasan-bmkg-soal-panas-terik-di-bandung-409830
-
Sinaga, S. H, Suprayogi, A dan,
Haniah, Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dengan Metode Normalized
Difference Vegetation Index Dan Soil Adjusted Vegetation Index Menggunakan
Citra Satelit Sentinel-2a (Studi Kasus : Kabupaten Demak). Program Studi
Teknik Geodesi, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, Semarang, 2018.
-
Jeevalakshmi, D, Reddy, N dan,
Manikiam, B., Land Surface Temperature Retrieval from LANDSAT data
using Emissivity Estimation, International
Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-4562 Volume 12, Number 20,
2017.
-
M. Zakir Tazkiatun Naf, Rika
Hernawati Analisis Fenomena UHI (Urban Heat
Island) Berdasarkan Hubungan Antara Kerapatan Vegetasi Dengan Suhu Permukaan.
Bandung 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar