METODE
TRIANGULASI, TRILATERASI DAN SATELIT
ØMetode Triangulasi
Triangulasi adalah proses mencari koordinat dari
sebuah titik dengan cara menghitung panjang sisi segitiga yang berhadapan
dengan titik tersebut, dan ukuran kedua sudut antara garis tersebut ke titik
yang dicari sudah diketahui. proses ini bisa dijalankan dengan syarat kita
sudah mengetahui dengan pasti berapa besar kedua sudut yang terbentuk antara
garis acuan dengan titik yang ingin kita cari koordinatnya.
Trilaterasi itu sendiri adalah proses mencari
koordinat sebuah titik berdasarkan jarak titik tersebut ke minimal 3 buah
koordinat yang sudah diketahui Pada jaring segitiga akan selalu diperoleh suatu
titik sentral atau titik pusat. Pada titik pusat tersebut terdapat beberapa buah
sudut yang jumlahnya sama dengan 360 derajat.
Contoh
:
misalkan kita ingin mengetahui koordinat titik B, dan koordinat
dari titik P1, P2 dan P3 sudah diketahui. dengan mengukur r1 (jarak antara B
dengan P1), maka koordinat B pasti terletak pada keliling lingkaran dengan
jari-jari r1. lalu dengan mengukur r2 (jarak antara B dengan P2), maka
koordinat titik pasti terletak di A atau di B, yang merupakan perpotongan
antara kedua lingkaran. ketika diukur jarak r3 (jarak antara B dengan P3), kita
sudah mendapatkan sebuah titik B, yang merupakan perpotongan antara ketiga buah
lingkaran.
Ø Metode Pengukuran GPS
GPS GEODETIC adalah
alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana Akurasi yang sangat tinggi
serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat digunakan dalam
pengukuran lahan, seperti Hutan, perkebunan, dengan akurasi sampai 5-10mm. GPS
Geodetic ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2,
atau GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX yang
sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian lebih tinggi dari
GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter. Berbeda dengan GPS
Navigasi, untuk GPS Geodetic untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus menggunakan
dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari dua alat,
sebagai base station dan sebagai rover. Survei penentuan
posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara umum dapat
didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat dari sejumlah titik
terhadap beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan
menggunakan metode penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase (carrier phase) dari
sinyal GPS. Pada survey GPS geodetic, pengamatan GPS dengan selang waktu
tertentu dilakukan baseline per baseline dalam suatu jaringan dari titik-titik
yang akan ditentukan posisinya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.
Contoh Metode
Pelaksanaan/Pengukuran GPS Geodetik :
Proses
pelaksanaan suatu survey GPS geodetic oleh suatu kontraktor (pelaksana), secara
umum akan meliputi tahapan-tahapan : perencanaan dan persiapan, pengamatan
(pengumpulan data), pengolahan data, dan pelaporan. Dalam hal ini, ada beberapa
strategi pengamatan yang dapat digunakan untuk mengontrol kualitas data
pengamatan yaitu antara lain :
·
Penggunaan hanya baseline-baseline
bebas (non-trivial) yang membentuk suatu jaringan (kerangka) yang tertutup;
·
Pengamatan beberapa baseline dalam
suatu loop tertutup yang relatif tidak terlalu besar;
·
Pengamatan suatu baseline dua kali
pada beberapa sesi pengamatan yang berbeda (common baseline).
Ini dilakukan biasanya pada baseline yang panjang dan pada baseline-baseline
yang konektivitasnya pada suatu titik kurang kuat; dan
·
Penggunaan beberapa titik ikat yang
tersebar secara baik dalam jaringan.
Pengolahan Baseline :
Pengolahan baseline pada dasarnya bertujuan menghitung vektor baseline
(dX,dY,dZ) menggunakan data fase sinyal GPS yang dikumpulkan pada dua titik
ujung dari baseline yang bersangkutan, yang diilustrasikan pada gambar berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar