Ø Sistem Koordinat Geografis
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu
titik atau lokasi di Bumi berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.
Garis
lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik
dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara,
atau disingkat LU sedangkan titik
di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan, atau disingkat LS. Garis Lintang dalam bahasa inggris disebut sebagai
Latitude.
Garis bujur yaitu
garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di
Bumi. Greenwich yang terletak London mempunyai titik bujur 0° atau 360° yang
diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat,
disingkat BB sedangkan
titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur, disingkat BT. Garis
Bujur dalam bahasa inggris disebut sebagai Longitude.
Suatu
titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran
tersebut.
Misal : 6° 54′ 9” Lintang Selatan (LS) 107° 37′
7.0” Bujur Timur (BT) adalah lokasi dari “Gedung Sate”
Dibaca
: “Enam derajat, lima puluh empat menit, Sembilan detik”, Lintang Selatan.
Dan “Seratus tujuh derajat, tiga puluh tujuh menit, tujuh koma nol”, Bujur Timur.
Ø Metode Poligon
Poligon berasal dari kata polygon yang berarti, Poly : Banyak
dan Gon : Titik. Poligon digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang
memiliki titik titik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y.
Poligon memiliki beberapa jenis pandang dari bentuk dan titik referensi yang
digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol kualitas dari pengukuran
poligon. Titik referensi adalah titik yang mempunyai sebuah koordinat yang
dalam perhitungannya mengacu pada sebuah datum dan proyeksi peta.
Di Indonesia datum
yang digunakan adalah WGS 84 sedangkan proyeksi peta menggunakan TM-3.
Untuk titik referensi dalam pengukuran poligon ialah TDT (Titik Dasar Teknik)
atau BM ( Base Mark) Orde 3,2 ataupun Orde 1 yang telah memiliki koordinat TM-3
dan diukur dengan menggunakan GPS Geodetik. Poligon terbagi menjadi beberapa
jenis yaitu :
A. Menurut Bentuk Poligon
1. Poligon Terbuka
Poligon
yang titik awal dan akhirnya tidak bertemu di satu titik.
2. Poligon Tertutup
Poligon
yang titik awal dan akhirnya bertemu di satu titik.
B. Menurut Titik Ikat
1. Poligon Terbuka Terikat Sempurna
Poligon
terbuka yang kedua ujungnya terikat pada titik titik tertentu.
2. Poligon Terbuka Terikat Azimuth
Poligon
terbuka yang hanya salah satu ujungnya terikat pada titik yang telah diketahui
koordinatnya.
3. Poligon Terikat Koordinat
Poligon yang pada titik
titik nya sama sekali tidak terikat pada titik yang telah diketahui
koordinatnya.
Dalam pembuatan poligon terdapat peralatan peralatan yang
digunakan seperti dibawah ini :
1. Theodolit
2. Tripot
3. Bak Ukur
4. Kompas
5. Rollmeter
6. Paku Payung
7. Alat Tulis dan Kalkulator
Ø Triangulasi
Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh N.K.Denzin
dengan meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk pada penggabungan berbagai metode
dalam suatu kajian tentang satu gejala tertentu.
Metode
penelitian dengan tehnik triangulasi digunakan dengan adanya dua asumsi.
Yaitu, pertama, pada level
pendekatan, tehnik triangulasi digunakan karena adanya keinginan melakukan
penelitian dengan menggunakan dua metode sekaligus yakni, metode penelitian
kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Asumsi kedua yang
mendasari penggunaan tehnik triangulasi yakni, pada level pengumpulan dan
analisis data.
Tujuan
menggunakan metode triangulasi, adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
apabila dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja dalam suatu penelitian. Kelebihannya adalah bisa mendapatkan
akurasi data dan kebenaran hasil yang di inginkan, dapat meningkatkan kedalaman
pemahaman peneliti baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana
fenomena itu muncul. Kekuranganya,
adalah perlu adanya tambahan waktu, biaya serta tnaga yang dibutuhkan dalam
pelaksanaanya.
Sebagai teknik pengecekan keabsahan data triangulasi secara
sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mengecek data dalam suatu
penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber data, satu
metode pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman pribadi peneliti saja
tanpa melakukan pengecekan kembali dengan penelitian lain. empat tipe dasar triangulasi, antara lain:
Ø triangulasi data
Ø triangulasi investigator
Ø triangulasi teori
Ø triangulasi metodologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar