Minggu, 14 April 2019

SYSTEM COORDNATE




Ø Sistem Koordinat Geografis

Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik atau lokasi di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara, atau disingkat LU sedangkan  titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan, atau  disingkat LS. Garis Lintang dalam bahasa inggris disebut sebagai Latitude.
Garis bujur yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi. Greenwich yang terletak London mempunyai titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat, disingkat BB sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur, disingkat BT. Garis Bujur dalam bahasa inggris disebut sebagai Longitude.
Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut.



Misal6° 54′ 9” Lintang Selatan (LS)  107° 37′ 7.0” Bujur Timur (BT) adalah lokasi dari “Gedung Sate”
Dibaca : “Enam derajat, lima puluh empat menit, Sembilan detik”, Lintang Selatan. Dan “Seratus tujuh derajat, tiga puluh tujuh menit, tujuh koma nol”, Bujur Timur.

Ø Metode Poligon
Poligon berasal dari kata polygon yang berarti, Poly : Banyak dan Gon : Titik. Poligon digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y. Poligon memiliki beberapa jenis pandang dari bentuk dan titik referensi yang digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol kualitas dari pengukuran poligon. Titik referensi adalah titik yang mempunyai sebuah koordinat yang dalam perhitungannya mengacu pada sebuah datum dan proyeksi peta.
 Di Indonesia datum yang digunakan adalah WGS 84 sedangkan proyeksi peta menggunakan TM-3. Untuk titik referensi dalam pengukuran poligon ialah TDT (Titik Dasar Teknik) atau BM ( Base Mark) Orde 3,2 ataupun Orde 1 yang telah memiliki koordinat TM-3 dan diukur dengan menggunakan GPS Geodetik. Poligon terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
A.   Menurut Bentuk Poligon
1.    Poligon Terbuka
Poligon yang titik awal dan akhirnya tidak bertemu di satu titik.
2.    Poligon Tertutup
Poligon yang titik awal dan akhirnya bertemu di satu titik.
B.   Menurut Titik Ikat
1.    Poligon Terbuka Terikat Sempurna
Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat pada titik titik tertentu.
2.    Poligon Terbuka Terikat Azimuth
Poligon terbuka yang hanya salah satu ujungnya terikat pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
3.    Poligon Terikat Koordinat
Poligon yang pada titik titik nya sama sekali tidak terikat pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
Dalam pembuatan poligon terdapat peralatan peralatan yang digunakan seperti dibawah ini :
1. Theodolit

2.     Tripot
3.    Bak Ukur

4.    Kompas

5.    Rollmeter

6.    Paku Payung

7.    Alat Tulis dan Kalkulator
Ø Triangulasi

Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh N.K.Denzin dengan meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk pada penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang satu gejala tertentu.
Metode penelitian dengan tehnik triangulasi digunakan dengan adanya dua asumsi. Yaitu, pertama, pada level pendekatan, tehnik triangulasi digunakan karena adanya keinginan melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode sekaligus yakni, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Asumsi kedua yang mendasari penggunaan tehnik triangulasi yakni, pada level pengumpulan dan analisis data.
Tujuan menggunakan metode triangulasi, adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja dalam suatu penelitian. Kelebihannya adalah bisa mendapatkan akurasi data dan kebenaran hasil yang di inginkan, dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu muncul. Kekuranganya, adalah perlu adanya tambahan waktu, biaya serta tnaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaanya.
Sebagai teknik pengecekan keabsahan data triangulasi secara sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mengecek data dalam suatu penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber data, satu metode pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman pribadi peneliti saja tanpa melakukan pengecekan kembali dengan penelitian lain. empat tipe dasar triangulasi, antara lain:
Ø  triangulasi data
Ø  triangulasi investigator
Ø  triangulasi teori
Ø  triangulasi metodologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar