SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan komponen dan yang ada di dalam
peta, serta gambarkan sebuah peta yang menggambarkan daerah asal kalian
2. Sebutkan dan jelaskan Jenis – Jenis system koordinat
3. Tentukan Zona UTM, jika saya berada di lokasi
a. 103 BT, 11 LS
b. 103 BB, 11 LS
c. 95 BT, 8 LU
4. Jelaskan dengan singkat pertanyaan di bawah ini
1. Apa yang disebut dengan skala ?
2. Jika saya mempunyai peta skala 1 : 25.000 dan saya
mengukur panjang jalan di peta ada 5 cm, berapa jarak (KM)jalan di lapangan.
5.
6. Hitung Jawaban dengan tepat
a. JIka saya berdiri di titik A dengan koordinat (-107,-6)
Kemudian jarak saya dengan titik B adalah 11 KM dan sudutnya adalah 30, Berapa
koordinat titik B?
b. Dari titik B, saya melihat titik C dengan sudut 60 dan
Jaraknya adalah 33 km, maka berapa koordinat titik C?
7. Jelaskan isi dari undang – undang
no.4 Tahun 2011
8. Jelaskan mengenai tugas makalah yang
kalian kerjakan (minimal 5
Paragrafh).
JAWABAN
1. Judul
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting
karena memberikan informasi tentang isi peta.
2. Arah Mata Angin
Untuk menunjukan arah sehingga pengguna peta
bisa menentukan arah saat membaca peta.
3. Skala
Merupakan perbandingan antara jarak
langsung dengan jarak sebenarnya.
- Skala Batang adalah yang berbentuk batang dengan ukuran
perbandingan tertentu.
- Skala Angka adalah skala yang berupa angka yang berbentuk
angka.
4.
Legenda
Legenda adalah bagian dari peta yang
terdiri dari symbol symbol atau keterangan keterangan mengenai kenampakan poko
pada peta yang digunakan untuk menggambarkan tempat tempat di permukaan bumi
5.
Indeks peta adalah wilayah studi yang cangkupannya lebih luas dari wilayah yang
di teliti.
6.
Sumber peta
Agar diketahui asal dan tahun pembuatan dalam peta tersebut
7.
Muka Peta
Merupakan tampilan dari keseluruhan peta
8.
Titik koordinat
Menunjukan letak astronomis suatu tempat,
biasanya disebut garis bujur dan garis lintang.
2.)
- Gcs (Geograpich Coordinat system ) adalah system
koordinat yang sesuai dengan tampilan bahwa bumi itu bulat.
- PCS (Projected Coordinat System) adalah System koordinat
yang menampilkan bawa bumi Nampak terlihat datar.
- Azimuth adalah bidang proyeksinya bidang datar.
- Silinder bidang proyeksinya bidang silinder, suatu silinder
diletakan pada bumi dan kemudian di datarkan .
- Kerucut bidang proyeksinya adalah bidang kerucut, suatu
kerucut di letakkan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu
lingkaran
- Transverse adalah Garis karakterisktiknya tegak lurus
dengan sumbu bumi.
- Obelique adalah garis karakteristiknya membentuk sudut
dengan sumbu bumi.
- Normal adalah Garis karakteristik nya berimhimpit dengan
sumbu bumi.
- UTM (Universal Transverese Mercartor) Satuan system yang
digunakan oleh seluruh negara.
Sistem yang biasa digunakan
di Negara Indonesia adalah system UTM,WGS 84 karenawilayah Indonesia terletak
dari utara ke timur sehingga tersebutlah yang cocok untuk negara tersebut.
= 103/6 + 30 =
17,16 + 30 = 47,16 ~ 48 S
= 30 – 103/6 = 30
– 17,5 = 30 = 17 = 13 S
= 95 /6 + 30 =
15,8 + 30 = 45,8 ~ 46 N
2 A. Skala Merupakan perbandingan antara jarak langsung
dengan jarak sebenarnya.
·
Peta Kadaster 1:5000
·
Peta Skala Besar
1:10.000
·
Peta Skala Sedang
1:10.000-1:100.000
·
Peta Skala Kecil
1:100.000
B.
Dik : 1;25.000
Jawab
: 5/1x1/20.000 = 5x 25.000/1 =
3 Xb = xa + dab.sinaab
= 110 +8 x sin 60
= 110 + 8 km x ½ akar 3
= 110 + 4akar3 km
= 110 + 6,428/110
= 110 + 0,062
=
Yb = Ya + dab. cosab
= 6 + 8 x cos 60
= 6 + 8 km . ½
= 6 + 4 6 + 4/110
= 6 + 0,036
= 6,036
4 Xb = -110 + 11 x sin 60
= -110 + 11 x
½ akar 3
= -110 + 5,5
akar 3
= -110 +
96,12/110 km
= -110 + 0,87
= -109,13
Yb = -6 + 11 x cos 60
= -6 +
5,5/110
= 6 + o,o5
= -5,95
Xc = -109,13 + 33 x ½ akar3
= -109,13 +
16,5 akar3
= -109,13 +
28,57/110 km
= -109,13 +
0,25
= -108,88
Yc = -5,95 + 33 x cos 60
= -5,95 + 33 x
½
= -5,95 +
16,5/110 km
= -5,95 + 0,15
= -5,8
Undang Undang No.
4 Tahun 2011 berisi tentang Informasi Geospasial yang didalam nya berisi
tentang :
·
spasial, adalah aspek
keruangan suatu objek
·
Geospasial, adalah
aspek keruangan yang menunjukan lokasi, letak dan posisi
·
Data Geospasial,
adalah data tentang lokasi geografis
·
Informasi Geospasial,
adalah kegiatan yang berhubungan dengan ruangan kebumian
·
Informasi Geospasial
Tematik, Menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada
IGD
·
Skala adalah angka perbandingan antara jarak
dalam suatu IG dengan jarak sebenarnya di muka bumi.
·
Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar
yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat.
·
Peta Lingkungan Pantai Indonesia adalah peta
dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah pesisir.
·
Peta Lingkungan Laut Nasional adalah peta
dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah laut.
6) Bathimetri adalah studi
tentang kedalaman air danau atau dasar lautan. Dengan kata lain, bathimetri
adalah setara dengan hypsometry bawah air. Bathimetri berasal dari bahasa
Yunani βαθυς, μετρον, deep dan mengukur. Peta bathimetri (hidrografi) biasanya
diproduksi untuk mendukung keselamatan navigasi permukaan atau sub-permukaan,
dan biasanya menunjukkan relief dasar laut atau daerah dasar laut sebagai garis
kontur (isodepth) dan pemilihan kedalaman (sounding), dan biasanya juga
menyediakan informasi mengenai navigasi permukaan . Peta Bathimetri dapat juga
dibuat dengan menggunakan Digital Terrain Model dan teknik pencahayaan buatan
untuk menggambarkan kedalaman yang digambarkan. Paleobathimetri adalah studi
tentang masa lalu kedalaman air. Sekarang ini, peta batimetri ini dapat
divisualisasikan dalam tampilan 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).
Visualisasi tersebut dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang semakin
maju, sehingga penggunaan komputer untuk melakukan kalkulasi dalam pemetaan
mudah dilakukan. Data batimetri dapat diperoleh dengan penggunaan teknik
interpolasi untuk pendugaan data kedalaman untuk daerah-daerah yang tidak terdeteksi
merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan. Teknik interpolasi yang sering
digunakan adalah teori Universal Kriging dan teori IRFK (Intrinsic Random
Function of Order K) (David et al., 1985 dalam Defilmisa, 2003).
Ada dua jenis echosounder yang digunakan antara lain :
a. Single-Beam Echosounder
Jenis
echosounder ini adalah suatu alat yang biasanya digunakan untuk mengukur
kedalaman laut atau suatu perairan dengan menggunakan pancaran tunggal sebagai
pemancar dan penerima sinyal dari geombang bunyi. Single- beam ini memiliki
susunan yang terdiri dari transciever yang terpasang pada lambung kapal atau
terpasang pada sisi bantalan kapal. Transciever ini kemudian mengirimkan suatu
sinyal acoustic dengan frekuensi tinggi yang secara langsung melepaskan
gelombang suara dibawah kolom air pada kapal. Single-Beam ini termasuk alat
yang mudah digunakan akan tetapi informasi yang didapatkan hanya area yang
dilewati oleh kapal saja.
b. Multi-Beam Echosounder
Jenis echosounder ini dapat menentukan kedalaman suatu perairan dengan
luas area yang lebih besar lagi dibandingkan denga single-beam. Alat ini secara
umum memancarkan pulsa atau gelombang bunyi langsung ke arah dasar laut lalu
akan dipantulkan kembali. Beberapa pancaran dari bunyi secara elektronis terbentuk
menggunakan teknik pemrosesan dari gelombang bunyi yang nantinya dapat
diketahui sudut beamnya. Multi-Beam Echosounder dapat menghasilkan data
batimetri dengan resolusi tinggi ( 0,1 m akurasi vertikal dan kurang dari 1 m
akurasi horisontalnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar