Minggu, 14 April 2019

SOAL DAN PEMBAHASAN


SOAL

1.    Sebutkan dan jelaskan komponen dan yang ada di dalam peta, serta gambarkan sebuah peta yang menggambarkan daerah asal kalian
2.    Sebutkan dan jelaskan Jenis – Jenis system koordinat
3.    Tentukan Zona UTM, jika saya berada di lokasi
a.    103 BT, 11 LS
b.    103 BB, 11 LS
c.    95 BT, 8 LU
4.    Jelaskan dengan singkat pertanyaan di bawah ini
1.    Apa yang disebut dengan skala ?
2.    Jika saya mempunyai peta skala 1 : 25.000 dan saya mengukur panjang jalan di peta ada 5 cm, berapa jarak (KM)jalan di lapangan.
      5.


      6. Hitung Jawaban dengan tepat
a.    JIka saya berdiri di titik A dengan koordinat (-107,-6) Kemudian jarak saya dengan titik B adalah 11 KM dan sudutnya adalah 30, Berapa koordinat titik B?
b.    Dari titik B, saya melihat titik C dengan sudut 60 dan Jaraknya adalah 33 km, maka berapa koordinat titik C?

       7. Jelaskan isi dari undang – undang no.4 Tahun 2011
       8. Jelaskan mengenai tugas makalah yang kalian kerjakan (minimal 5
           Paragrafh).

JAWABAN
       1.  Judul
    Judul peta merupakan komponen yang sangat penting karena memberikan informasi tentang isi peta.
2. Arah Mata Angin
   Untuk menunjukan arah sehingga pengguna peta bisa menentukan arah saat membaca peta.
3. Skala
    Merupakan perbandingan antara jarak langsung dengan jarak sebenarnya.
-       Skala Batang adalah yang berbentuk batang dengan ukuran perbandingan tertentu.
-       Skala Angka adalah skala yang berupa angka yang berbentuk angka.
4. Legenda
    Legenda adalah bagian dari peta yang terdiri dari symbol symbol atau keterangan keterangan mengenai kenampakan poko pada peta yang digunakan untuk menggambarkan tempat tempat di permukaan bumi
5. Indeks peta adalah wilayah studi yang cangkupannya lebih luas dari wilayah yang di teliti.
6. Sumber peta
    Agar diketahui asal dan  tahun pembuatan dalam peta tersebut
7. Muka Peta
    Merupakan tampilan dari keseluruhan peta

8. Titik koordinat
    Menunjukan letak astronomis suatu tempat, biasanya disebut garis bujur dan garis lintang.
2.) 
-       Gcs (Geograpich Coordinat system ) adalah system koordinat yang sesuai dengan tampilan bahwa bumi itu bulat.

-       PCS (Projected Coordinat System) adalah System koordinat yang menampilkan bawa bumi Nampak terlihat datar.
-       Azimuth adalah bidang proyeksinya bidang datar.
-       Silinder bidang proyeksinya bidang silinder, suatu silinder diletakan pada bumi dan kemudian di datarkan .
-       Kerucut bidang proyeksinya adalah bidang kerucut, suatu kerucut di letakkan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran
-       Transverse adalah Garis karakterisktiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.
-       Obelique adalah garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu bumi.
-       Normal adalah Garis karakteristik nya berimhimpit dengan sumbu bumi.
-       UTM (Universal Transverese Mercartor) Satuan system yang digunakan oleh seluruh negara.

Sistem yang biasa digunakan di Negara Indonesia adalah system UTM,WGS 84 karenawilayah Indonesia terletak dari utara ke timur sehingga tersebutlah yang cocok untuk negara tersebut.

         = 103/6 + 30 = 17,16 + 30 = 47,16 ~ 48 S
  = 30 – 103/6 = 30 – 17,5 = 30 = 17 = 13 S
  = 95 /6 + 30 = 15,8 + 30 = 45,8 ~ 46  N

  A. Skala Merupakan perbandingan antara jarak langsung dengan jarak sebenarnya.
·         Peta Kadaster 1:5000
·         Peta Skala Besar 1:10.000
·         Peta Skala Sedang 1:10.000-1:100.000
·         Peta Skala Kecil 1:100.000
B. Dik : 1;25.000
Jawab : 5/1x1/20.000 = 5x 25.000/1 =
3  Xb = xa + dab.sinaab
     = 110 +8 x sin 60
     = 110 + 8 km x ½ akar 3
     = 110 + 4akar3 km
     = 110 + 6,428/110
     = 110 + 0,062
     =

Yb = Ya + dab. cosab
     = 6 + 8 x cos 60
     = 6 + 8 km . ½
     = 6 + 4               6 + 4/110
     = 6 + 0,036
     = 6,036

4  Xb = -110 + 11 x sin 60
      = -110 + 11 x ½ akar 3
      = -110 + 5,5 akar 3
      = -110 + 96,12/110 km
      = -110 + 0,87
     = -109,13

Yb = -6 + 11 x cos 60
      = -6 + 5,5/110
      = 6 + o,o5
      = -5,95
    
Xc = -109,13 + 33 x ½ akar3
     = -109,13 + 16,5 akar3
     = -109,13 + 28,57/110 km
     = -109,13 + 0,25
     = -108,88

Yc = -5,95 + 33 x cos 60
     = -5,95 + 33 x ½
     = -5,95 + 16,5/110 km
     = -5,95 + 0,15
     = -5,8

    Undang Undang No. 4 Tahun 2011 berisi tentang Informasi Geospasial yang didalam nya berisi tentang :
·         spasial, adalah aspek keruangan suatu objek
·         Geospasial, adalah aspek keruangan yang menunjukan lokasi, letak dan posisi
·         Data Geospasial, adalah data tentang lokasi geografis
·         Informasi Geospasial, adalah kegiatan yang berhubungan dengan ruangan kebumian
·         Informasi Geospasial Tematik, Menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD
·         Skala adalah angka perbandingan antara jarak dalam suatu IG dengan jarak sebenarnya di muka bumi.
·         Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat.
·         Peta Lingkungan Pantai Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah pesisir.
·         Peta Lingkungan Laut Nasional adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah laut.

6)      Bathimetri adalah studi tentang kedalaman air danau atau dasar lautan. Dengan kata lain, bathimetri adalah setara dengan hypsometry bawah air. Bathimetri berasal dari bahasa Yunani βαθυς, μετρον, deep dan mengukur. Peta bathimetri (hidrografi) biasanya diproduksi untuk mendukung keselamatan navigasi permukaan atau sub-permukaan, dan biasanya menunjukkan relief dasar laut atau daerah dasar laut sebagai garis kontur (isodepth) dan pemilihan kedalaman (sounding), dan biasanya juga menyediakan informasi mengenai navigasi permukaan . Peta Bathimetri dapat juga dibuat dengan menggunakan Digital Terrain Model dan teknik pencahayaan buatan untuk menggambarkan kedalaman yang digambarkan. Paleobathimetri adalah studi tentang masa lalu kedalaman air. Sekarang ini, peta batimetri ini dapat divisualisasikan dalam tampilan 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D). Visualisasi tersebut dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang semakin maju, sehingga penggunaan komputer untuk melakukan kalkulasi dalam pemetaan mudah dilakukan. Data batimetri dapat diperoleh dengan penggunaan teknik interpolasi untuk pendugaan data kedalaman untuk daerah-daerah yang tidak terdeteksi merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan. Teknik interpolasi yang sering digunakan adalah teori Universal Kriging dan teori IRFK (Intrinsic Random Function of Order K) (David et al., 1985 dalam Defilmisa, 2003).

Ada dua jenis echosounder yang digunakan antara lain :
a. Single-Beam Echosounder
    Jenis echosounder ini adalah suatu alat yang biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman laut atau suatu perairan dengan menggunakan pancaran tunggal sebagai pemancar dan penerima sinyal dari geombang bunyi. Single- beam ini memiliki susunan yang terdiri dari transciever yang terpasang pada lambung kapal atau terpasang pada sisi bantalan kapal. Transciever ini kemudian mengirimkan suatu sinyal acoustic dengan frekuensi tinggi yang secara langsung melepaskan gelombang suara dibawah kolom air pada kapal. Single-Beam ini termasuk alat yang mudah digunakan akan tetapi informasi yang didapatkan hanya area yang dilewati oleh kapal saja.
b. Multi-Beam Echosounder
Jenis echosounder ini dapat menentukan kedalaman suatu perairan dengan luas area yang lebih besar lagi dibandingkan denga single-beam. Alat ini secara umum memancarkan pulsa atau gelombang bunyi langsung ke arah dasar laut lalu akan dipantulkan kembali. Beberapa pancaran dari bunyi secara elektronis terbentuk menggunakan teknik pemrosesan dari gelombang bunyi yang nantinya dapat diketahui sudut beamnya. Multi-Beam Echosounder dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi ( 0,1 m akurasi vertikal dan kurang dari 1 m akurasi horisontalnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar