SEJARAH PEMBUATAN PETA ATLAS
Peta
adalah tempat untuk menetapkan filosofi seperti lukisan kuno.
Peta
digambarkan sebagai gambar 2D.
- 2500 babilonia. Lempengan tanah liat.
- Kartografi -> Peta
- Filosofi yunani Aristoteles -> Persetujuan Geografis
- Peta di abad Pertengahan Yerussalem digambarkan pada bagian tengah 12 abad 15
- Pada abad ke 15 peta di cetak Martin Behaim
Globe asal german. Navigasi, kompas tolak ukur di tambah peta bentuk bola dunia
- Pada tahun 1507 peta dunia pertama dibuat.
Filosofi colombus
pada
tahun 1907 Pembuat peta dari german pertama yang bernama Gerards meartoris. Dia
pun adalah orang yang petama kali yang membuat peta atlas yang saat ini sering
kita gunakan.
- Ilmu fotografi berawal dari ilmu kartografi
- Pada tahun 1980 Peta yang dahulunya sering
dimanfaatkan oleh masyarakat luas, di tahun tersebut Peta mulai tergeser dan
mulai tergantikan oleh yang namanya Kartografi modern atau biasa kita sebut
Google earth/maps.
- Pada tahun 1970 sampai 1980 mulai muncul yang
namanya SIG (Sistem Informasi Geospasial).
SEJARAH PETA
- Babilonia (2500 SM) : dikenal dengan kartografi yaitu ilmu dan seni
membuat peta
|
sumber: http://jadiberita.com/87281/menelusuri-sejarah-pembuatan-peta-dunia.html |
|
sumber: http://www.pembelajaranku.com/2017/02/pengertian-sejarah-peta-dan-cara-mudah-memahami-lokasi-melalui-peta.html |
2. Mesir (Ramses II)
|
sumber: http://gaukartifact.com/2013/03/04/maps-through-the-ages/ |
3. Yunani (Erasthothenes) : sudah terdapat garis
lintang dan garis bujur, dan terdapat pernyataan bahwa bumi itu bulat, dan pada
saat ini sudah terdapat koordinat X dan Y
|
sumber: http://noordkustbanka.blogspot.com/2016/06/peta-dunia-dari-masa-ke-masa.html |
4. Romawi (cadaster) : peta saat itu terdapat petak
bangunan rumah
5. Arab/Islami/Perdagangan : pemetaan dilakukan melalui
kegiatan perdagangan
6. Militer : peta - peta yang dibuat untuk menandai
wilayah - wilayah yang strategis sebagai wilayah jajahan. contohnya peta
indonesia pada zaman penjajahan jepang dan belanda
7. Jalur sutera
Jalan Sutra atau lebih dikenal dengan sebutan
Jalur Sutra adalah jaringan rute perdagangan yang membentang sepanjang ribuan
kilometer di benua Asia. Jalur yang menghubungkan peradaban Barat dan Timur ini
menjadi sarana transmisi kebudayaan penting di dunia sejak berabad-abad yang
lampau
8. Peta jawa kuno (JOHANES HONTER 1561)
Pada abad ke XVI ini, sebuah peta lain yang perlu dicatat
adalah peta Jawa yang dikenal sebagai Java Insula, diterbitkan oleh Johannes
Honter dari Kronstad pada tahun 1561.
Peta ini menunjukkan bagaimana Honter secara kritis
mencoba untuk menilai pengetahuan geografi; misalnya nama Sunda dan Japara yang
terdapat dalam peta, menunjukkan bahwa Honter menggunakan informasi tersebut
dari orang Portugis untuk menyusun petanya.
9. BARTOLEMEO DE LASSO & HOUTMAN BERSAUDARA
(1596).
Pada akhir abad ke XVI, Belanda telah memiliki
perdagangan yang kuat di Baltik dan Laut Tengah. Akibat ditutupnya semua
pelabuhan di Portugis bagi orang Belanda, mereka memutuskan untuk mencoba dan
menemukan jalan sendiri ke daerah rempah-rempah di Timur. Untuk dapat mencapai
tempat tersebut, mereka belajar sesuatu tentang perdagangan Asia, jalur
pelayaran dan geografi ‘Asia Portugis’. Selain itu, Belanda berusaha untuk
mendapatkan satu set naskah peta yang dibuat oleh pembuat peta Spanyol,
Bartolemeo de Lasso dan De Houtman bersaudara. Pada tahun 1595, orang Belanda
berlayar ke Timur dan tiba di Banten tahun berikutnya. Batavia, sekarang
Jakarta, menjadi pusat perdagangan, politik, dan navigasi Belanda. Sebuah
kantor pemetaan ditempatkan di galangan kapal di Batavia, dan di kantor
tersebut para pembuat peta bekerja hanya untuk kepentingan VOC.
10. Pada abad ke – 18 Peta Topografi di ciptakan
11. FRANZ WEILHEIM JUNGHUHN (1804 – 1864) (Orang belanda
keturunan dari German)
Pioner lain yang perlu ditulis
sebagai pembuat peta Indonesia adalah Franz Wilheim Junghuhn (1804–1864). Pada
saat pertama kali datang ke Indonesia, Junghuhn bertugas sebagai dokter
tentara, kemudian ia tertarik pada surveying; tahun 1835 sampai tahun 1848 ia
mendapatkan kesulitan untuk menjelajahi seluruh Jawa. Hasil survey yang
dilakukan tersebut disajikan pada peta topografi, peta biologi, serta peta
geologi Jawa. Pekerjaan ilmiah yang dilakukan tersebut menghasilkan publikasi
yang berjudul “Java, Zyne gedaante, zyne platentooi en inwendigebouw” (1853)
(Java, the shape, flora and its inner structures) dengan jumlah 4 volume
dilengkapi peta Jawa skala 1:450.000, suatu penyajian peta topografi pertama
dalam bentuk berwarna.
12. ATLAS VAN TROPISCH NEDERLAND
Pada pertengahan
pertama abad ke XX, Dinas Topografi memperkerjakan lebih dari 500 orang
(sebagian besar orang Indonesia) untuk membuat peta topografi Indonesia. Ribuan
peta topografi dihasilkan oleh Dinas Topografi. Pada tahun 1938 diterbitkan
sebuah karya besar Dinas Topografi yaitu Atlas van Tropisch Nederland. Peta
Indonesia yang rinci karya Dinas Topgrafi dan lembaga lain, baik pemerintah
maupun swasta; oleh orang lain digunakan sebagai peta dasar untuk pembuatan dan
penerbitan atlas sekolah.
13. PETA JAKARTA PRODUK AMS (1942 – 1945)
The Japanese
Army juga melakukan penggambaran ulang atau pencetakan ulang sebagian besar
seri peta topografi Indonesia. Bagian terpenting dari kontribusi the Japanes
Army dalam pembuatan peta kepulauan Indonesia adalah pembuatan peta antara
tahun 1943 sampai tahun 1944 dengan foto udara untuk daerah Sumatera pada skala
peta 1:100.000, selain itu juga mempublikasikan bermacam peta topografi dan
foto udara daerah Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan.
14. PETA MERIAM (ACEH) PRODUK DIREKTORAT JANTOP AD (1950 –
1970).
Peta yang dibuat
oleh direktorat Jantop sudah termasuk peta perkembangan modernisasi dari
perkembangan peta – peta sebelumnya.
15.BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL
Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Naasional merupakan bagian Proses perkembangan sejarah peta
diIndonesia yang berjalan hingga tahun 2013 sebelum beralih menjadi BIG ( Badan
Informasi Geospasial).
1 16. BIG (BADAN INFORMASI GEOSPASIAL)
Badan Informasi Geospasial menyediakan Peta RBI dan
berbagai peta lainnya dengan sekala yag sudah banyak disediakan. hal ini
mempermudah dalam akses penyeiaan peta diIndonesia. Badan Informasi Geospasial (2012), BIG terletak di
Cibinong, Kota Bogor.